
Saturday, 22 December 2007
Friday, 21 December 2007
: ...
izinkan aku meniti ke arah barat
hingga akhirnya itu tenggelam
butakanku dengan malam
tak kulihat bayang untuk kedua
hanya kutantang bintang
percaya hujan tak akan merintik
selama rebah di basah
rebah..
28 Mei 2004
me in black..
ini, kuberbagi sedikit masa lalu denganmu..
..dan matamu mengajak bathinku untuk mengerti..
tentang segala.. tentang mu..
..gerakmu mengajakku..
mengajakku menari..menari..
menari hinggaNya tiba
gelisahku terjawab..
..saat itu, oleh gelap..
biarkan aku jatuh
jatuh..tanpa landas..
tanpa landas..
..izinkanku jatuh
biarkan..
entah.. entah..
kulepas
dalam keheningan
sejenak.
20 Juni 2004-23.49
My lovely doggie, Shiro, dijemput tanggal 18 Juni 2004 sekitar jam 22.00. Kecelakaan.
BIARKANKU
biarkanku menjejak bumi
menapak di atas sisa kisah kita
seperti dedaunan yang terserak
yang telah bersetubuh dengan tanah
dengan abu...
biarkanku melangkah lagi
dengan air mata yang akan tersapu
oleh keikhlasanku
abadikan masa lalu
biarkanku tertawa lagi dengan alam
jelang duka yang mungkin esok
tiada ratapi bayangan
kembali pada sang Cahaya
...
27 Maret 2004-21.33
MASIH ADAKAH TUHAN DALAM KITA?
hingga lapar harus menuntut curiga antarsesama
biar darah dan tulang sekalian menjadi abu
dan perpecahan kuasai kita?
Saudaraku,
Tuhan sudah habis derai tawa dan tangis
yang ada tinggal desir amuk
menunggu daun-daun nafsu bisa diserak.
kapan manusia bisa mengecap asin tangis?
kapan manusia ingin belajar tawa?
kapan manusia bisa membedakan hitam putih tanpa memandangnya?
masih adakan Tuhan dalam kita?
29 Juli 2003
[SMS] : Ninus
The playground will keep you stay on the ground
Its beautiful trees and colorful flowers
Make your heart full of power
Be still in the circle of teen
It will not make any sin
The garden is not open for long
Because you have to go where you belong
Leave this place when time is come
With a smile facing the future become
p.s. happy b’day my dearest teen… Mama.. :-*
Eyang, Apa Kabar?
Eyang, bagaimana cuaca di sana? Di sini, hujan dan panas masih terus berganti. Berjalan seperti biasa. Malam juga masih setia menemaniku. Dengan sepinya, kelamnya, bintangnya.
Eyang, bagaimana cara menggambar kucing tidur dan gajah? Aku lupa gerakan tanganmu. Aku jarang menggambar kucing tidur dan gajah, sejak beberapa hari setelah kita meninggalkan ruang kerjamu. Aku rindu semua guratan yang kau cipta. Khas.
Eyang, bagaimana kabarmu? Maaf, aku belum menata lilin dan menabur bunga di atas abumu, sejak terakhir kujejakkan kaki di Tonjong. Belum sempat. Tunggu saja, dalam hitungan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, atau kapan, batang hidungku akan tampak di atas abumu.
19-20 Maret 2003
Selamat Pagi, Matahari!
setelah lelah bersembunyi dari kejaran malam
akhirnya dia mengintip juga di balik awan
membagi cahaya dan panas bersama burung dan embun di rerumputan
sambil membangunkan manusia lewat celah-celah jendela kamar
menggetarkan semangat para pekerja dan bayi-bayi yang masih putih kulitnya
menggulung lengan baju para petani dan istrinya
dan tak lupa memberi waktu bagi mereka untuk menghirup secangkir kopi panas ~o)
selamat pagi, matahari!
11 Juli 2003
01.30
[midnite 00.30am]
semua terpejam, tak terusik
demikian
seperti aku dalam kamar
kerangkeng fantasi juga penyesalan
kini.. maukah kau dengar?
3 Juli 2005
Poem For The Sad People
Janjimu masih menggebu walau semangatmu layu
"Malam ini pasti kuterobos langit gelap
dan kupetik sebintang untukmu"
kini bintang bersinar dalamku
jangan pudarkan! Sampai seluruh bintang luruh
dan jatuh ke dalam hati yang terluka
27 Juli 2005-21.54
[catatan]
gadis menjelma siluet
mimpi hanya kata
tak lebih dari ambigu oleh lugu yang sempurna
sampai gadis kembali lelap
titik awal dari pertengahan cerita tentang tanda tanya
240806
[SMS]
tanyakanlah berapa banyak bintang yang ada pada semesta
demikian akan terjawab oleh bintang-bintang yang berjatuhan
membawa ragumu pergi menghilang
210806
Tuesday, 20 November 2007
[catatan]
lelakiku jatuh cinta
dengan gadis yang pada hatinya merekah bunga
di matanya menyala rasa
(Sini,
kupanggilkan bayu menghembuskan rindumu
agar kasihnya berguguran di atas dadamu)
7 November 2007
Saturday, 17 November 2007
Friday, 2 November 2007
Tuesday, 30 October 2007
29 Oktober 2007 di kamar
rumus dalam buku fisika setebal 554 halaman itu
belum kutelan juga
(tanpa kopi karena kekasihku pergi)
aku ngantuk sampai gila
kepalaku kini mencumbu bantal
(buku fisika masih terkulai)
"mari bermimpi bersama sejenak, sayang"
aku ngantuk sampai . .
Saturday, 27 October 2007
klimaks
gairah peluhku mendera
bagai bercinta dengan surya
sedang nafasku didetak waktu
yang tak hentinya mencumbu pilu
aku menyerah
terpaku kaku pada sang angkuh
ia yang mencuri mahkotaku.
Pamulang,27 Agustus 2006
kesayang
Engkau binar yang tetap, kesayang..
Meski engkau cinta yang hilang
Aku mencarimu
Aku mendambamu
(Kembalilah
Terserah dengan syarat
Namun jangan isyarat
Karena aku akan sangat ketakutan menjelang
Aku takut meluka lagi
Meluka mu
Juga meluka ku)
Teriakkan, kesayang!
Tentang kecewamu
Karena ketika kau berjalan di atas air yang gemerlap oleh pantulan bintang-bintang..
Pelita itu membelah di antara kedua kakimu.
290707
BUKAN, HANYA AKU
Ini bukan puisi untuk dia yang dicinta
bukan rayu dan pujian bombastis tentangnya
bukan apa-apa
hanya aku tertantang oleh kejujuran
untuk menyelam kesendirian
yang selalu kuakui: dinamis
mungkin dunia tak akan pernah bisa
menjabarku dalam bahasa manusia
tampak sisi lainku yang bicara
tak perlu mereka tahu apa yang tak ku tahu
tapi ku rasa
begitulah, ku terhanyut..
oo.oo - 22 Juni 05
Sepinta untuk Maha
: Maha
Maha,
(maafku mengelu..)
ajakku bercinta
di kelambu esaMu
Maha,
Kemarin ia mengadu
Mata api menyala beku
Bunda hanya canda,
“ada Maha dalam ceritamu..”
Maha,
8 November 2004
Penyair Nyengir yang Hilang dalam Puisi Malaikat Kecilnya
: Dearest Ompin
Kembali pada yang lalu..
Sejarah yang tertuang tanpa saksi
Hanya kita yang mengerti
Kini sedang bercerita bisu pada Awal kita dapat tertawa
Penyair Nyengir, telah cukup lama berdiam diri
Malaikat kecil sibuk mencari puisi dalam secangkir kopi
Mungkin dunia sedang berhenti berputar
Bersiap untuk besok yang akan mengantar
Menunggu?
Mungkin dapat kembali ;)
Selasa, 26 Oktober 2004
Nostalgia: dahulu, sekarang.. dan masa depan
Seperti mimpi pada air mataku dahulu
(ini de javu)
Sentuhan,
Kurasa sama mendera bathinku
Isyarat luka
Membisik kala senandung cinta
Membelai raga, rohaniku meminta
Begitu, dahiku terpaku dalam tanah
Belum juga terlepas
Hampir tertanam jika bayang lagi datang
Meraja kelam menyatu denganku
Ini pelukanku
Terimaku menjamahmu
Selasa, 26 Oktober 2004
Wednesday, 27 June 2007
Tentang Khayangan
Kuinginkan seorang bidadari
Yang pelanginya tak kunjung bias
Meski diberikannya matahari
291206
Debat atas Satu Malam
Katamu mendung akan mengkubah semesta
Pada malam keangkuhan kejora
Namun mimpiku bermain
Dengan cerita sekian tahun kemarin
Dan malam ini Ia sampaikan
Satu keindahan dari keindahan
Tentang jawaban
Ya, itu terpeluk olehnya.
“Merry Christmas 2006”
241206
Kembali
atas kemesraan puisi
ini aku
kembali ingin sedikit menelanjang diri
dalam siluet, tapi
setelah beberapa waktu
auratku kututupi
kusembunyikan dari mata dan rasamu,
tak kubagi
entah dicari
salam para pecinta dan puisi,
aku mengaku memang egoku
datang
pergi
lalu datang lagi
dan pergi lagi
demikian ia mengeja
tapi persetan!
mari kita menggila
dan membuat kekotoran di medan perang
Selagi kita dapat menjamah roh
saling merindu dan ingin mencumbu dalam puisi
saat hasrat meluap meletup
bergejolak berontak
mengusik jiwa yang bisu
atas kemesraan puisi
ini aku
kembali
Pamulang, 6-3-2005
Friday, 23 March 2007
Puisi Kaleng
pada serongsok kaleng
aku tuliskan puisi
begini bunyinya,
“ini.. puisi”
22 Januari 2007