Saturday 3 January 2009

buat si merah dan tugasnya

:kaki


hehe..
mungkin si merah tak pernah tahu (atau belum?)
bahwa si merah kecil ini suka bermain kata dengan romantisme persetubuhan hati, pikiran dan jemarinya
(mungkin memang tak perlu tahu - lagipula itu dulu))


boleh kuajak sebentar ke dalam?
mungkin kamu akan sedikit mengerti,tentang lelah si merah kecil. (sebelum akhirnya padam karena sakithatinya pada dunia)

sudah cukup lama si merah kecil kehilangan
(kehilangan warnanya)
dirampok. oleh si brengsek.

takut.
takut mereka tahu, maka aku diam.

lalu merah datang ^^
dengan alisnya, kacamata hitam, dan tugasnya (kepalamu belum pecah kan?)
berbagi tentang asap di rumahnya.tentang kereta api.tentang power ranger.
berbagi tentang merah. merahnya bahagia. dan merahnya tertawa (kutunggu merah mukaku menangis karenamu)


:) sedikit nostalgia.. cukup membuatku gila.

hehe.



030109.

spontanitas

setelah sekian lama hehe... spontanitas.dengan seorang kawan.

..
Ninus: lama banget.. nggak bersetubuh dengan puisi
SW: tu jadi
Ninus: ha?
SW: aku yang tak bersetubuh lagi dengannya
SW: hingga kini tak menuangkan apa - apa
Ninus: entah pikiran atau hatiku yang mengabu.. atau mereka mengelabu?
SW: karna jiwa terpaku pada tiap guratan perhitungan tanpa jiwa
SW: .........manusia terikat belenggu semu muram adhika
Ninus: haha adhika
Ninus: aku adhika.. si kecil yang banci akan dunia\
SW: memulai dengan mencibir langkah kaki yang tak berhenti berlari
SW: pergi dari kebugaran naluri ilahi di mata hati
Ninus: cukup diam dalam sendunya dan lagunya. yang hanya dia menyanyi, dan merindu.sendiri
SW: paras annissa yang memendamkan kakinya dalam - dalam
SW: tenggelam dengan terbit purnama merona
SW: hingga kapal kerontang terpaksa tenggelam
SW: dan hidup menjadi ratu adil untuk sang nona
SW: BUKan dirinya lagi
Ninus: hehe...

(makasih yaaa for burnin me up again)